Curah hujan tinggi yang mengguyur Banda Aceh beberapa hari lalu berdampak pada menurunnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke situs tsunami Kapal di Atas Rumah di Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.
Biasanya jumlah wisatawan yang datang ke objek wisata tsunami tersebut perharinya mencapai seratusan lebih. Namun dalam sepekan terakhir turun drastis, berkisar antara 30-50 wisatawan. Umumnya wisatawan yang datang ke sana adalah turis manca negara yang didominasi turis asal Malaysia.
"Mungkin karena para wisatawan membaca berita banjir dan longsor di Aceh, biasanya selalu ramai," kata pemandu wisata di Kapal di Atas Rumah Lampulo, Salmi Hardiyanti, kepada ATJEHPOST.co, Kamis 6 November 2014.
Objek wisata tersebut buka setiap hari dari pukul sembilan pagi hingga pukul lima sore. Meski akhir-akhir ini sering hujan, Dian mengatakan dirinya tetap bertugas seperti biasa. Setiap ada tamu yang datang Dian akan membawa mereka berkeliling dan menjelaskan setiap detil mengenai situs wisata itu.
Objek wisata Kapal di Atas Rumah ini merupakan perahu nelayan yang terseret arus tsunami pada 26 Desember 2004 silam. Perahu berukuran besar tersebut tersangkut di atas atap rumah warga dan dipugar sebagai salah satu objek wisata tsunami di Banda Aceh. Para pengunjung yang datang ke situs itu akan mendapatkan sertifikat khusus.
Sejak 25 desember 2011 lalu Gampong Lampulo ditetapkan sebagai salah satu gampong sadar wisata di Banda Aceh
itu korea, bukan aceh
ReplyDelete