728x90 AdSpace

  • Latest News

    Thursday 23 October 2014

    tragedi beutoeng ateuh aceh yang terlupakan


    Mengenang 8 Tahun Tragedi Beutong Ateuh
    (Pembantaian Teungku Bantaqiah dan Para Santrinya)
    Bèk Lé Lagéë njang Ka! – Jangan Terulang Lagi! 
     
    Tragedi Beutong Ateuh yang terjadi pada tanggal 23 Juli 1999 merupakan peristiwa pelanggaran berat HAM yang menimpa warga sipil yaitu Teungku Bantaqiah dan para santrinya di Kec. Beutong Ateuh, Kabupaten Nagan Raya. Dalam peristiwa tersebut sebanyak 25 orang tewas dan 5 lainnya hilang. Praktek impunitas dan penyalahgunaan wewenang oleh aparat negara dimasa lalu dalam menangani konflik bersenjata diyakini sebagai sebab terus berulangnya kasus yang sama di berbagai tempat di bumi Aceh.
    Setahun setelah peristiwa Beutong Ateuh terjadi pemerintah telah menggelar Pengadilan Koneksitas dengan memvonis sebanyak 24 (dua puluh empat) prajurit TNI dan 1 (satu) orang warga sipil. Akan tetapi dalam kasus ini negara belum sepenuhnya bersandarkan pada hukum normatif hak asasi manusia yang menekankan kewajiban negara untuk melakukan reparasi (kompensasi, rehabilitasi dan restitusi) terhadap korban pelanggaran berat HAM di samping kewajiban untuk meggelar Human Rights Court (pengadilan HAM). Pada penyelesaian kasus Beutong Ateuh, negara hanya berhenti pada vonis pelaku melalui pengadilan koneksitas (bukan melalui mekanisme yudisial HAM) tanpa dibarengi dengan proses pemulihan fisik, phiskis dan ganti rugi yang layak terhadap korban yang masih hidup maupun terhadap ahli waris yang menanggung penderitaan akibat peristiwa tersebut.
    Hal ini terungkap kembali dalam Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan KontraS Aceh pada tanggal 28 Juli 2007 di Kec. Jeuram Kab. Nagan Raya yang diikuti sebanyak 14 orang korban/keluarga korban. Dalam FGD tersebut, secara umum korban memaparkan ketidakpuasan mereka atas proses hukum yang berlangsung terhadap kasus pembantaian Tgk. Bantaqiah, apalagi pasca peristiwa (1999) sampai dengan setahun lebih perdamaian berlangsung (2007) pihak korban/ahli waris mengakui belum mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah, terutama berkaitan dengan keterjaminan penghidupan para janda serta keberlanjutan pendidikan anak-anak mereka.
    Peringatan 8 tahun tragedi Beutong Ateuh paling tidak dapat diartikan sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas kepada para syuhada dan keluarga yang ditinggalkan. Tragedi ini cukup menjadi pengalaman buruk bagi kita dan generasi bangsa di masa mendatang (memorilisasi sosial atas kekeliruan praktek kekuasaan di masa lalu). Disamping itu, peringatan ini juga diarahkan sebagai media kampanye membangun dukungan dari pemerintah dan stake holder lainnya agar memberikan perhatian yang lebih besar kepada korban konflik di Beutong Ateuh dan korban lainnya di seluruh Aceh yang sudah lama terabaikan dalam konflik kekerasan masa lalu bahkan nyaris terpinggirkan dari proses rehab dan rekon di Aceh.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: tragedi beutoeng ateuh aceh yang terlupakan Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top